Dalam basis data terdapat beberapa tipe file organization, yaitu.

·       Heap File Organization

Pada sistem ini, saat memasukan record baru, record tersebut akan mengisi 1 blok baru memori. Record data ini diletakan pada alamat memori yang bersifat random. Tipe sistem ini tidak disarankan untuk digunakan pada basis data yang besar, karena saat ingin mencari data yang ada dalam basis data, akan di cek satu persatu mulai dari data pertama sampai data yang dicari ditemukan. Maka jika basis data tersebut bersifat besar, kemungkinan akan membuang-buang waktu.

 

·       Sequential File Organization

Pada sistem ini, kita dapat mengurutkan ataupun tidak mengurutkan data yang dimasukkan. Jika data tidak diurutkan, maka data akan diisi setelah data terakhir dimasukkan. Pada sistem pengurutan, record yang masuk pada blok memori tersebut dapat terurut (sequential) berdasar indeks ataupun kata kunci yang sudah diatur. Pada saat data dimasukkan, data akan melanjutkan data terakhir dalam file tersebut, kemudia di periksa dan diurutkan berdasar indeks.

 

·       Cluster File Organization

Sistem ini dibedakan pada cara mengambil atau melihat data yang ada dalam basis data. Sistem ini menggabungkan dua tabel untuk mendapat hasil yang sama. Metode ini mempercepat cara kerja mencari data karena penggabungan kata kunci pada tabel yang berbeda dapat mempercepat cara kerja pencarian data.

 

·       Hash File Organization

Metode hash dikenal juga dengan metode random. Karena, setiap data yang dimasukkan ditempatkan secara random pada blok-blok memori, tidak berurutan melainkan sesuai dengan alamat yang dihasilkan oleh formula hash. Pada sistem ini dikenal dengan adanya formula hash yang berfungsi untuk menghitung alamat-alamat blok-blok memori yang ditempatkan.

 

Perbedaan Setiap Jenis File Organization

  • Dari segi penyimpanan

Sequential menyimpan data berdasar data terakhir yang dimasukkan (terurut berdasar antrian inputan data atau berdasar indeks). Hal ini mirip dengan Heap, tapi dibedakan dengan pada heap, alamat dari memorinya bersifat random. Sistem hash menyimpan pada alamat memori yang dihasilkan melalui perhitungan formula hash. Dan sistem cluster menggabungkan tabel-tabel berdasar kata kuncinya.

 

  • Dari segi desain

Menurut sumber yang saya baca, model sistem sequential termasuk yang sederhana bersama dengan cluster. Hash termasuk sedang dan heap yang paling sederhana. Desain ini berdasarkan cara kerja dan segi pengoperasiannya.

  • Keuntungan
    • Sequential : termasuk sistem yang cepat dan efisien jika digunakan dalam basis data yang besar
    • Heap : cocok digunakan dalam penyimpanan dengan file kecil dan pemasukkan data secara bersamaan (massal/bulk)
    • Hash : cepat diakses dan tidak perlu di urutkan berdasar indeks, dan cocok digunakan untuk transaksi online (online shopping)
    • Cluster : sangat cocok digunakan dalam penggunaan tabel yang di-join-kan

 

  • Kerugian
    • Sequential : pengurutan data setiap kali menambah, menghapus atau menupdate data akan membutuhkan waktu dan mungkin membuat sistem menjadi sedikit melambat
    • Heap : memori penyimpanan bisa jadi lebih besar karena alamat atau catatan tersebar di memori
    • Hash : penggunaan memori yang tidak efisien atau boros dan mencari range dari data dan data parsial
    • Cluster : tidak cocok untuk basis data yang besar dan hanya cocok dalam pengelompokan data-data

Jadi dalam pemilihan tipe organisasi file pada basis data, terdapat beberapa aspek yang dilihat agar tipe pengorganisasian file tersebut sesuai dengan basis data yang kita buat sehingga dapat mengurangi kerugian-kerugian atau kekurangan yang mungkin terjadi.

 

disusun oleh.

I Putu Indra Aristya – 1301154219 – IF3909 – Telkom University, Bandung

References.

https://www.tutorialcup.com/dbms/file-organization.htm

Silberschatz, Korth, and Sudarshan. 2010. Database System Concepts – Sixth Edition. McGraw-Hill.